Selasa, 17 Maret 2009

Siena-Milan: Ronaldinho Dan Beckham Siap


Sab, 14 Maret 2009 10:55

AC Milan mendapatkan kabar baik menjelang keberangkatan ke Siena akhir pekan ini, dengan kabar David Beckham dan Ronaldinho kemungkinan turut dibawa oleh pelatih Carlo Ancelotti.

Pemain internasional Inggris dan Brasil itu keduanya telah mengikuti sesi latihan secara penuh hari Kamis, dan turut ambil bagian dalam latihan yang bertahap

Beckham mengalami cedera engkel awal pekan ini, namun secara cepat dia merespon akan pulih pada waktunya melawan The Tuscan. Ronaldinho sendiri sudah tak bermain sejak Rossoneri kalah 2-1 melawan Inter tanggal 15 Februari.

Sementara itu, gelandang Massimo Ambrosini dikabarkan juga telah kembali dari permasalahan fisiknya dan akan bermain di pertandingan itu.

Namun, kehadiran playmaker Kaka dan Clarence Seedorf menurut laporan terakhir dari Corriere Dela Sport tampaknya tidak dapat diharapkan.

Rossoneri masih duduk di posisi ketiga di klasemen. Siena sendiri telah mengemas 31 poin, tujuh diatas zona degradasi.

Italia Butuh Stadion Baru


Sab, 14 Maret 2009 11:27

Galliani meyakini stadion yang lebih baik akan membantu Italia untuk berkompetisi kembali di Eropa dan menambah harga tiket akan membantu mereka untuk berinvestasi.

Wakil presiden Adriano Galliani mencoba untuk menjelaskan mengapa Calcio tertinggal dari kompetitornya Spanyol dan Inggris.

Ada banyak yang harus diperhatikan di masa mendatang dengan pertandingan di Italia, setelah seluruh tim Italia tersingkir dari Eropa musim ini. Roma, Inter dan Juventus seluruhnya tersingkir dari Liga Champions.

Galliani bereaksi, meyakini Italia harus mengembangkan infrastruktur stadion untuk menghasilkan uang lebih dan investasi keluar.

"Apa yang dibutuhkan sepakbola kita? Yang pertama stadium harus berubah, demikian pula dengan kultur sepakbolanya," ujar Galliani pada Sky Sport Italia.

"Juga, hak siar televisi di Inggris lebih tinggi, seperti pembelian ke Sky TV di Inggris dua kali dibanding dengan di Italia."

"Sangat sulit untuk turut campur, namun kita dapat memperbaikinya bersama. Tidak ada jalan lain untuk menambah penghasilan selain meningkatkan nilai stadion."

"Sepuluh tahun lalu kami terbaik di Eropa, tapi tidak lagi, dan ada harus alasan di belakangnya," pungkasnya.

Selasa, 10 Maret 2009

PEE WEE GASKINS.






“Virus” Budaya Kreatif Bandung Menyebar


SAYA masih teringat, Bandung 18 tahun yang lalu sangat antusias dengan kemunculan Sex Pistols Night. Sebuah event di luar pentas seni (pensi) yang diadakan oleh komunitas punk. Seolah event itu sangat monumental bagi banyak anak remaja di masa itu, yang hanya bisa mengapresiasi jenis musik punk melalui kaset yang direkam dari CD orisinal, dibeli dari luar negeri ataupun pesan di muka dengan waktu yang sangat lama di toko musik. Koor lagu 99 Red Balloons masih terasa hingga kini.

Masih ingat dalam benak saya setelah event itu, Hullabalo membuat GOR Saparua menjadi ikon bagi pergelaran musik keras di Bandung. Dari gedung olah raga itu, lahirlah band-band seperti Sendal Jepit, BurgerKill, atau Puppen, yang mungkin telah menjadi legendaris di mata anak remaja sekarang.

Scene dan event yang berakar dari komunitas indie Bandung, kini tumbuh sangat pesat. Banyak band indie Bandung yang telah menjadi band nasional. Bandung menjadi magnet bagi pertumbuhan budaya kreatif di Indonesia. Dari event-lah semuanya bisa berkembang. Dunia kreatif kini merambah menjadi majalah, musik, clothing, distro, dll. Yang disajikan jauh lebih mapan dibandingkan dulu. Ya, kini semuanya telah menjadi industri.

Jadi “virus”
Semangat kreatif Bandung tidak tumbuh sendirian. Sebaliknya, dia menjadi virus bagi anak muda di kota lainnya. Bandung menjadi merek kreatif yang bisa dibisniskan di kota lain. Sebuah attitude yang dijual dengan produk yang dihasilkannya. Produk-produk dengan citra (image) budaya dari Bandung, kini sangat laku terjual di kota-kota lain. Visi ke depan adalah memberi cara pandang kreativitas dalam arti yang baru, independen. Berkreasi, berbisnis, menjual, dan bersenang-senang.

Di Surabaya budaya skateboard pernah sekali digelar oleh perusahaan clothing luar seperti Volcom dengan Jamorama-nya, untuk mengembangkan budaya skateboard yang lebih dulu maju di Amerika. Acara itu diadakan di jalanan dan menghadirkan Superman is Dead sebagai bintang tamu.

Event tersebut dapat menarik perhatian anak muda Surabaya. Hasilnya, seorang skater asal Surabaya, Nasa diminta untuk menjadi rider resmi dari brand tersebut. Selain itu, ia juga menyokong acara-acara komunitas skateboard dengan produk-produknya. Dari sinilah budaya skateboard berkembang hingga tercipta skatepark di Taman Bungkul dan beberapa komunitas skate baru.

Sejak tahun 2005 hingga saat ini, Bandung masih memberikan sumbangsih berupa produk-produk garmen anak mudanya di Surabaya. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan masuknya budaya kreatif Bandung di sini. Anak-anak muda Surabaya masih belum berani untuk berkreasi dan menjual hasil kreasinya kepada masyarakat. Event yang diadakan pun masih dalam bentuk pensi-pensi yang mengingatkan saya pada Bandung di tahun 1995. Tiga tahun terakhir ini, saya melihat perkembangan budaya anak muda tumbuh dengan pesat. Beberapa clothing lokal bermunculan, seperti Cuatro, Qlutch, Klover, Lolippop, dan lainnya.

Event independen pun kini mulai bermunculan, seperti Brother to Brother yang telah digelar hingga tujuh kali, Prambors Club Tuesday (event mingguan), pameran artwork, Surabaya Hardcore, dan banyak lagi yang tidak bisa disebut satu per satu. Sepertinya, budaya yang telah ada di Bandung mulai masuk ke Surabaya karena apa yang ditawarkan oleh budaya itu sangat cocok dengan keadaan anak muda. Bebas berkreasi dan menguntungkan secara finansial.

Masuknya gaya fashion Bandung ke Surabaya dimulai pada 2005, ketika Cosmic (clothing Bandung) mulai memasarkan produknya di Surabaya. Bagi Surabaya dan Cosmic tentu sebuah prospek yang bagus. Dengan ikatan untuk mengembangkan budaya dan bisnis yang ada di Surabaya, Cosmic ingin berbuat sesuatu bagi perkembangan kreativitas dan tentu hal ini bukan perkara yang mudah. Berbagai event digelar untuk meraih pasar dan mengakomodasi kreativitas remaja Surabaya. Event terkini yang digelar adalah Joy Invasion di Lapangan Basuki Rahmat, pada 1-3 Februari 2008.

Surabaya memang sempat terkenal dengan band rock-nya yang bermain di arena mainstream, seperti Power Metal, Boomerang, Dewa 19, Padi, dan lainnya. Tetapi, kini, bukan hanya band seperti itu yang bisa unjuk gigi. Melalui Joy Invasion, berbagai genre musik mulai naik ke permukaan. Anak muda Surabaya kini lebih variatif lagi untuk memainkan musiknya. Dan wadah yang ada pun kini semakin beragam.

Melalui event-event itu, potret-potret budaya anak muda satu-persatu terkumpul. Hingga kita jenuh dan merasa bahwa kuantitas event yang berlebih bisa membuat semuanya seperti tampak murahan. Surabaya membutuhkan suatu event yang berbeda, bukan hanya kuantitasnya. Surabaya butuh suatu kesadaran bersama, budaya ini milik bersama. Bukan budaya Bandung yang dikembangkan di sini. Tetapi kreativitas yang ter-stimuli dari rintisan event semenjak dulu yang dilakukan di Bandung (entah sadar atau tidak) sudah merangsang semuanya untuk berkreasi. Harus ada eksklusivitas dan stimuli untuk meyakinkan bahwa budaya bukan hanya dimainkan setiap hari, tapi juga harus ditunggu-tunggu oleh penikmatnya. Harus ada kelas yang berbeda dari budaya yang dibuat asal-asalan hanya karena tuntutan ekonomi semata. Bahkan kalau bisa melapaui event independen yang telah ada. Sebuah event yang sangat monumental dan ditunggu.

Surabaya memang bukan Bandung. Tetapi, virus kreatif dari Bandung sudah ditularkan melalui budayanya. Kini sepertinya budaya kreatif bisa menjadi milik bersama. Walaupun asalnya dari Bandung, ia bisa berkembang di mana saja.

Surabaya Skate Board, Indie Skate Board

Jika kebetulan jalan-jalan ke Taman Bungkul yang sekarang telah menjadi hijau, di sebelah utara taman Anda akan melihat sekumpulan anak usia sekolah sedang bermain papan beroda alias skate board. Mereka memeragakan yang kemampuan-kemampuan yang mereka bisa sekaligus mempelajari teknik-teknik gerakan baru dari sesama teman penghobi skate board.

Aktivitas bermain skate board ini bisa anda jumpai setelah jam sekolah hingga malam hari. Tapi bukan berarti bahwa selama jam itu orangnya adalah sama. Mereka datang silih berganti, sambung menyambung. Usia mereka rata-rata 14-19 tahunan. Usia yang relatif muda dan sedang suka-sukanya mencari aktivitas sebagai bentuk aktualisasi diri. Olahraga ini pun menjadi pilihan tepat bagi mereka. Inilah komunitas skate board di Surabaya.

Anggota di komunitas ini pun memiliki julukan tersendiri, seperti Fany yang di panggil Keceng, Satrio dipanggil Ndower, Tama yang dipanggil Ijo, dll. Terdapat lebih dari 100-an angota Surabaya Skate Board. Kebanyakan mereka dari Surabaya, namun ada juga yang berasal dari wilayah sekitar Surabaya. Seratusan orang tersebut tidak mesti datang setiap hari ke Taman Bungkul dan berkumpul dengan Surabaya skaters. Tak jarang sebagian di antara mereka hanya datang dua atau sekali dalam seminggu.

Akhir pekan merupakan hari paling ramai dan menarik buat para Surabaya Skaters untuk berkumpul, karena di hari itu banyak anggota yang memilih rileks dengan bermain skate board dan berkumpul dengan sesama anggota komunitas.

Menurut Keceng yang masih duduk di bangku kelas tiga salah satu SMU di Surabaya, dia menyukai skate board sejak lama sekali. Dan pria ini selalu terobsesi saat melihat gerakan-gerakan skate boarder yang lebih hebat. Keceng bergabung dengan komunitas ini sejak 2.5 tahun yang lalu, tepatnya sejak ia masuk kelas satu SMU. “Di sini asyik, Mas. Asyik mainnya, asyik pula anak-anaknya.”

Yang unik dari Surabaya Skate Board, tidak ada ketua di komunitas ini. Tak juga ada pembaiatan sebagai simbol resmi masuk sebagai anggota seperti yang dibayangkan banyak orang atas keberadaan sebuah komunitas. Siapa saja yang mau bergabung di komunitas ini akan dianggap sejajar. Siapa saja yang mau ikut berlatih bersama dan bermain bersama bisa langsung ikut.

Yang lebih lama ikut biasanya berbagi pengalaman dan gerakan dengan mereka yang baru bergabung. Tidak perlu biaya maupun mengurus administrasi apapun untuk bergabung. Yang dibutuhkan paling-paling hanya menyapa sesama skater yang ada di tempat.

Sebuah sikap egalitarian, pluralis dan kekeluargaan yang harus kita acungi jempol dari contoh anak muda di atas, di tengah maraknya tawuran dan kegiatan negatif yang mengancam remaja Indonesia.

Kegiatan mereka biasanya berkisar antara berlatih skate board dasar, dan melatih setiap gerakan-gerakan baru atau yang lebih sulit.

Tapi sayang, hingga saat ini Surabaya Skate Board belum meperoleh kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka di depan publik. Padahal ini adalah olahraga yang diakui dunia. Ini juga bisa menjadi olahraga alternatif di saat para remaja enggan mengikuti pelajaran olahraga di sekolah.

Sampai sekarang, mereka baru sekali mendapatkan tempat untuk menunjukkan ketrampilannya di depan publik lewat kompetisi yang diadakan oleh sebuah media. Setelah itu, tidak pernah sekalipun Suarabaya Skate Borad mendapatkan undangan untuk show force.

Melihat minatnya yang sedemikian besar terhadap skate board bukan tidak mungkin mereka bisa dikembangkan menjadi atlet skate board profesional yang dapat mengharumkan Surabaya dan Indonesia.

Cinta Game of Sk8, Taman Bungkul, Surabaya 15 February 2009


Kembali Surabaya Skateboarders mempersembahkan game of skate yang bertajuk Cinta Game di Taman bungkul Surabaya pada tanggal 15 February 2009. Dengan entry fee yang gratis…. so enjoy it bro !!!

Hello Skateboards


Papan Hello Skateboard untuk street atau ramp skateboarding profesional


Negara Asal : Indonesia
Harga : Rp 375.000,-
Cara Pembayaran : Transfer Bank (T/T)
Kemas & Pengiriman : Shrink Wrapped Seal

Asyiknya Bermain Skateboard




Bermain skateboard alias papan luncur memiliki keasyikan tersendiri bagi sejumlah anak muda kota Tenggarong yang tergabung dalam komunitas skateboard That Love.


Buktinya, hampir saban sore para skater --sebutan untuk pehobi skateboard-- menghabiskan waktu untuk bermain skateboard di kawasan taman pedestrian sekitar Jembatan Kartanegara, Tenggarong.


Walau kadang mereka harus terjatuh lantaran gagal melakukan beberapa lompatan berbahaya atau trik-trik yang cukup sulit, hal itu tidak membuat mereka jera.


Yang menarik, tidak ada ejekan terhadap skater yang terjatuh. Sebaliknya, tepuk tangan meriah dan dukungan kerap diberikan para skater lainnya untuk memberikan semangat layaknya dia sukses melakukan suatu trik memukau.



Hal inilah yang membuat para skater muda kota Tenggarong tak pernah menyerah untuk terus mencoba dan mencoba demi mengasah kepiawaian mereka dalam bermain skateboard.


"Kaki lecet, badan memar atau pakaian robek sudah biasa bagi kami. Yang penting kami enjoy bermain skateboard. Apalagi jika berhasil melakukan lompatan atau trik-trik sulit, senangnya bukan main," ujar Ibeng, pentolan komunitas skateboard That Love.


Menurut Ibeng, hobi bermain skateboard ini telah berkembang di Tenggarong sejak 3 tahun terakhir. "Awalnya beberapa dari kami adalah pehobi sepeda BMX. Setelah jenuh, kami beralih bermain skateboard yang ternyata tak kalah asyik dari bermain sepeda BMX," ujarnya.


Ditambahkan Ibeng, hingga kini ada sekitar 40 anak muda kota Tenggarong yang tergabung dalam komunitas skateboard Death Love. Berkembangnya para pehobi skateboard di Kota Raja Tenggarong, lanjutnya, tak lepas dari aktivitas mereka yang dilakukan hampir setiap sore di beberapa ruang publik, seperti di taman-taman kota, termasuk di sekitar kawasan Jembatan Kartanegara.



"Kami sangat terbuka dengan siapa saja yang ingin gabung bermain skateboard bersama kami. Bahkan rekan-rekan skater dari Balikpapan atau Samarinda kadang-kadang gabung bersama kami," katanya.


Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan bermain bersama. "Selain meningkatkan kebersamaan sesama para skater, kita juga bisa sharing pengalaman atau trik-trik baru," ujar Ibeng lagi.


Terkait dengan hal itu, lanjut Ibeng, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan bertajuk Equality of Skateboarding yang akan menyuguhkan kontes High Ollie atau ketinggian melompat dan kontes Best Trick atau trik terbaik.


"Acaranya kami gelar di sekitar Jembatan Kartanegara pada 4 Nopember mendatang. Kami sudah undang rekan-rekan skater dari Balikpapan dan Samarinda, mudah-mudahan mereka bisa bergabung," pungkasnya. (win)

Skateboard.


Papan luncur (bahasa Inggris: skateboard) adalah sebuah papan yang memiliki empat roda dan digunakan untuk aktivitas meluncur. Papan ini memiliki tenaga yang dipacu dengan mendorong menggunakan satu kaki sementara kaki yang satunya berada di atas papan. Bisa juga sang pengguna berdiri di atasnya sementara papan ini meluncur ke bawah pada sebuah turunan yang curam dan dengan ini menggunakan gaya gravitasi sebagai pemacu. Berbeda dengan bentuk olahraga lainnya tidak ada badan resmi yang menentukan bentuk papan luncur yang baku sehingga bentuknya ada bermacam-macam.

Selasa, 24 Februari 2009

Superman Is Dead: General Info


Member Since 4/3/2005
Band Website http://www.supermanisdead.net
Band Members Jrx Drums, Vocals & Guitar
Bobby Kool Lead Vocals & Guitar
Eka Rock Bass & Vocals
Influences Social Distortion, The Living End, NOFX, Johny Cash,Rancid.
Sounds Like SUPERMAN IS DEAD
Record Label Sony-BMG Music Entertaintment Indonesia
Type of Label Major

Kuat Kita Bersinar Video On YouTube


Akhirnya, berjam-jam saya menunggu koneksi bagus untuk upload music video terbaru dari SID, Kuat Kita Bersinar, dari album yang belum juga rilis sampai sekarang..tetapi kabar gembira, kami sudah mendapatkan kepastian rilis album ini..Yup pertengahan Februari..!

Info terbaru, pada konser @ the wave, Kuta Bali on 30 january..we're gonna rock the new tracks from this upcoming album! so Be there!

Video : Kuat Kita bersinar sudah tayang di beberapa TV swasta (dapat info dari sms beberapa Outsiders )..so bagi Outsider yang belum sempet catch The video,..here's the premier for You.

Press Release : ANGELS AND THE OUTSIDERS


Rasanya sudah 100 tahun lamanya tidak menginjakkan kaki di studio rekaman. And before we jump to the main topic, one thing we must admit, the beginning of this year 2008 and half of 2007 was disaster for Superman Is Dead! Semua terasa berat.

Diawali dengan penghianatan besar, konflik fatal dalam manajemen, kebangkrutan dan ditinggalkan oleh yang tercinta. Semua terjadi secara beruntun bak novel tragedi dari Rusia. Dingin dan tanpa ampun. Dan kita tidak bertambah muda. Dikejar usia, jadilah beban hidup terasa semakin berat dan menghantui setiap inchi langkah yang kita ambil. Saat itu SID seperti kehilangan nyawa dan akal sehat.

Kebingungan dan hampir menyerah.

Tapi untung saja tidak. "Apapun yang tidak membunuhmu akan menjadikanmu lebih kuat". Don't ever fuck with that old saying coz we are the living proof. Setelah hampir setahun hancur lebur dihajar depresi dan segenap negativitas-nya, perlahan kita seperti kembali menemukan jati diri kita, siapa kita dan apa yang kita inginkan. Ditengah rasa sakit kita banyak belajar tentang hidup. Dan satu hal signifikan, malaikat akan selalu ada disana selama kita masih percaya. Energi. Api kebencian, cinta dan airmata. Itulah malaikat. Persahabatan, kesetiaan dan harapan. Itulah malaikat.

Dan kita pun terselamatkan.

Perlahan kita mencoba berdiri lagi, menulis lagu, menorehkan lirik bertintakan air mata dan alkohol untuk menemukan kembali alasan kenapa kita berada di band ini. Dan jangan pernah lupakan rasa terima kasih dari hati kami yang paling dalam untuk semua fans, sahabat dan keluarga yang tiada henti siang malam gelap terang memberi api semangat nan tulus kepada kami. We're so so lucky to have you!

Berbekal harapan setinggi matahari, akhirnya kami benar-benar bisa berdiri dan semua masalah mulai menemukan jalan keluarnya.

Masih memakai sound engineer Yoni dan dengan sound yang jauh lebih tebal dan matang, album ke 7 ini dibuka dengan Kuat Kita Bersinar dimana kita memadukan suara tulus anak-anak panti asuhan diiringi denting indah piano dari musisi jazz tangguh Erik Sondy. Kemudian Jika Kami Bersama, sebuah masterpiece dimana SID untuk pertama kalinya berkolaborasi penuh dengan Jogjakarta kings Shaggy Dog. This track is guaranteed gonna bring your ass right to the party!

Kemudian rasa salut dan hormat terdalam untuk sekumpulan anak muda yang tak mengenal rasa takut dan selalu ada untuk SID kita tumpahkan dalam We Are The Outsiders.

Kesedihan dan konten rasa kehilangan kita balut dengan gagah dalam Nights Of The Lonely [featuring Sally Jo Saharadja on violin], Menuju Temaram dan Memories Of Rose yang maha panas dimana perpaduan gitar flamenco Hendra Telephone dan permainan trumpet dahsyat Rio Saharadja akan membuat anda seolah berada di gurun Mexico dengan tequila kadaluwarsa ditangan kiri dan pistol di tangan kanan.

Lalu di track Pulangtema kerinduan akan 'rumah' dituangkan dengan semangat rockabilly nan membara dan tiba tiba terselip nada gulana suling bambu Bali dari Gembul drummer Navicula. Aneh? You'll be the judge. Tak usah terlalu lama terjebak dalam kesedihan karena kita akan menggebrak pesta pesta liar jalanan dengan Poppies Dog Anthem [based on a true fuckin story], Punkrock Lowrider dan Twice In Paradise.

Luka Indonesia yang memuntahkan rasa cinta kami pada negara dan kolaborasi dengan alat musik tradisional Bali terjadi disini, it's totally Rock-A-Bali! Tema persatuan dan harapan untuk dunia yang lebih baik juga ada di U.T.W (Unfuck The World) dan Nuansa kecintaan terhadap pada anak-anak kita pertahankan dalam lirik-lirik jujur Saint Of My Life [feat.Alit Anima on organ], Close To Fly Away, dan The Days Of The Father. Punkrock sayang keluarga. Haha.

Itulah 15 track yang berhasil kita rekam dalam masa masa terberat dalam karir kita, namun matahari sudah kembali bersinar dan hingga detik ini kami merasa seperti ribuan macan lapar yang siap menerjang apapun dan siapapun yang berdiri dijalan kami.

ANGELS AND THE OUTSIDERS official launching party.


Superman Is Dead and outSIDer Inc. presents…ANGELS AND THE OUTSIDERS official launching party.1 Maret 2009 @ Blue Eyes Cafe, By Pass Sanur, Bali.Entrance Rp.30.000,-
Setelah pre-launching party yang panas di The Wave Kuta tanggal 30 January 2009, yang disusul beredarnya album Angels and The Outsiders tanggal 16 Februari 2009 lalu, akhirnya SID akan melakukan official album launching party yang kali ini memilih Blue Eyes Cafe sebagai taman pertunjukkan.

Dipilihnya Blue Eyes bukan tanpa alasan kuat, selain memiliki soundsystem yang bisa menghentikan detak jantung, lokasi Blue Eyes yang tidak terlalu jauh dari Denpasar, Kuta, Tabanan, Gianyar, Klungkung dan Nusa Dua juga menjadi pertimbangan kenapa dipilihnya Blue Eyes Café, apalagi mengingat di musim hujan seperti saat ini.

Karena ini merupakan official launching party, tentu saja SID akan memberikan yang terbaik dan yang terbaru dengan seluruh kemampuan bermusik yang dimiliki. Format 100 % full sound akan kita hajar dengan back up dari seluruh kontingen pendukung yang menjadikan album Angels and The Outsiders sebuah lingkaran penuh.

Eric Sondhy, Hendra Telephone, Sekaa gong Tonja dan Komang Sinatra adalah beberapa nama yang akan terlibat dalam pesta ini. Dipastikan tak ada setetes darah dan air mata pun yang akan terlewatkan. Semuanya akan sempurna tersampaikan dengan cara khas SID; gagah, urakan dan berhati besar.

Selain SID, kita tentu saja tidak pernah lupa untuk menggandeng bakat-bakat lokal yang kita pikir layak dan sudah saatnya dikenal lebih luas. Sebagai opening act kan ada ‘The Bullhead’ ‘band punk rock berbakat dari Karangasem yang albumnya pernah diproduseri oleh SID. Kemudian ada ‘‘The Gotham’ ‘band art-grunge asal Seminyak yang beranggotakan para surfer nan tampan, lalu ‘‘Tol Band Tol’ ‘band new wave asal Denpasar yang selalu siap menggoyang panggung dengan aksi kocak nan hiperaktif nya. Tidak cukup sampai di sana, disela pergantian band penonton akan dihajar oleh gelombang rendah nan panas dari ‘‘Bali Drum n Bass’‘ warriors Dunie D Shooting Star, ‘MC Jonsky ‘dan kawan kawan.

Dan perlu dicatat juga, sore hari sebelum launching para personel SID akan terjun langsung ke pantai Kuta untuk menyumbang dan memasang langsung 25 pieces papan peringatan ‘“Buanglah Puntung Rokok Di Tempat Sampah” ‘yang akan disebar diseputaran pantai Kuta. Hal ini dilakukan seiring gerakan pro-environment yang sudah SID lakukan sejak beberapa tahun terakhir.

So ya guys, pesta yang akan dipandu oleh duo MC John dan Gofar ini definetly it’s not gonna be your average rock show. Sangat beragam. Malam penuh eklektika musik dan lifestyle-melting-pot ini akan menjadi malam yang akan kita kenang sebagai perayaan besar sebuah eksistensi budaya tandingan yang telah membuat Bali dan Indonesia lebih tersenyum dan semakin berwarna.

‘Bhineka Tunggal Ika, in a rock n roll way!‘